Antagonist Side

Mereka tak pernah
mendapatkan apa yang mereka inginkan. Padahal, mereka telah berusaha, bahkan
lebih giat dari si protagonis. Tapi mengapa si protagonis yang selalu
mendapatkan segalanya padahal ia hanya mengandalkan kaih sayang Tuhan
terhadapnya?
Memang, usaha yang
ditempuh si antagonis tidak sehalal yang dilakukan oleh si protagonis. Bahkan
terkadang sangat-sangat licik. Tapi, bukankah itu lebih manusiawi daripada si
protagonis yang selalu berkarakter bak malaikat?
Kadang kita memaki
si antagonis dan ikut bahagia ketika si protagonis berhasil menggagalkan
keinginannya. Tapi, bukankah itu sama sekali tidak adil jika kita berada di
posisi si antagonis?
Jika direnungi
lagi, sepertinya tak ada satu pun manusia di bumi ini yang mampu bertingkah
layaknya tokoh protagonis yang selalu digambarkan dalam film.
BUKANKAH KITA
SEMUA ADALAH TOKOH ANTAGONIS YANG TAK LEBIH DARI SEORANG MANUSIA BIASA YANG
SELALU INGIN MENDAPATKAN APA YANG KITA INGINKAN?
15 Agust. 12
06.20 PM
(Ketika aku ingin
merebut miliknya yang dulu pernah menjadi milikku)